Terapi Perilaku Kognitif Untuk Depresi

Terapi Perilaku Kognitif Untuk Depresi

Nov 3, 2021 Blog by Andre Huyok
 

Terapi kognitif melibatkan integrasi terapi psikologis bersama dengan terapi perilaku kognitif untuk membantu pasien mengatasi berbagai gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, kecanduan, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik dan fobia. Terapi kognitif mengacu pada "terapi perilaku kognitif yang berhubungan dengan cara seseorang berpikir, berperilaku, berinteraksi, belajar, membuat keputusan, mempelajari informasi baru dan mengembangkan keterampilan baru, sebagai bagian dari pengobatan untuk penyakit psikologis tertentu".

Terapi kognitif mengacu pada pendekatan terapeutik sistematis untuk menangani penyakit mental dengan menargetkan fungsi otak pasien. Teori di balik terapi kognitif adalah bahwa kita mengembangkan apa yang kita pikirkan, yang kemudian menentukan perilaku kita. Misalnya, jika Anda mengalami depresi, kemungkinan Anda sering memikirkan perasaan depresi Anda, oleh karena itu Anda akan sering mengembangkan penghindaran perasaan sedih atau tidak nyaman.

Untuk melawan pikiran negatif, pasien harus belajar mengasosiasikan pikiran positif dengan pikiran mereka. Hal ini dapat dicapai melalui proses restrukturisasi kognitif. Restrukturisasi kognitif adalah ketika Anda dengan sengaja mengubah keyakinan atau perilaku Anda sebagai respons terhadap umpan balik atau informasi negatif. Anda perlu memiliki tingkat toleransi yang sehat terhadap gagasan perubahan, karena akan membutuhkan waktu untuk melihat hasil yang signifikan. Namun, itu akan memberi penderita lebih banyak kendali atas pikiran dan tindakan mereka.

Konsep terapi perilaku kognitif (CBT) bukanlah hal baru; itu pertama kali diperkenalkan kembali pada tahun 1980-an

Bahkan, telah berhasil digunakan dalam mengobati berbagai gangguan perilaku, termasuk kecanduan, depresi, ocd adalah, gangguan panik dan fobia.

Terapi perilaku kognitif sangat efektif untuk pasien yang menderita depresi. Misalnya, restrukturisasi kognitif akan membantu pasien untuk mengidentifikasi pikiran irasional yang mereka miliki tentang depresi dan menggantinya dengan yang lebih realistis. Saat terapis membantu pasien mengidentifikasi pikiran irasional ini, dia akan diajarkan untuk menggantinya dengan pikiran realistis yang didukung oleh bukti.

CBT untuk depresi bekerja paling baik bila digunakan bersama dengan restrukturisasi kognitif. Restrukturisasi kognitif hanya efektif jika klien telah diajarkan untuk berpikir positif dan menghindari pengulangan keyakinan yang tidak membantu.

Terapi kognitif telah terbukti sangat efektif dalam pengobatan gangguan obsesif kompulsif. Proses pengobatan dimulai dengan mengajarkan klien bagaimana menghindari perilaku kompulsif seperti makan berlebihan dan melakukan kompulsi dengan adanya situasi yang memicu mereka. Klien juga diajarkan untuk menolak pikiran dan gambaran yang dapat memicu perilaku kompulsif.

Terapi kognitif untuk depresi dan kecemasan biasanya membutuhkan komitmen jangka panjang oleh terapis dan pasien

Terapi perilaku kognitif untuk gangguan ini biasanya dikombinasikan dengan psikoterapi, untuk mencapai hasil yang optimal.

Terapi perilaku kognitif untuk depresi juga dapat dikombinasikan dengan obat-obatan. Biasanya dikombinasikan dengan antidepresan, karena antidepresan diketahui efektif dalam pengobatan gangguan mood. Antidepresan ini bekerja dengan mengubah bahan kimia otak yang mengatur suasana hati, seperti serotonin, norepinefrin, dan GABA.

Bentuk terapi perilaku kognitif yang paling umum digunakan dalam mengobati depresi termasuk terapi bicara dan teknik pernapasan. Karena depresi dan kecemasan dapat disebabkan oleh faktor biologis dan lingkungan, terapi perilaku sering dikombinasikan dengan restrukturisasi kognitif.

Ada bentuk lain dari terapi kognitif untuk depresi dan kecemasan. Salah satu bentuknya disebut terapi relaksasi, yang juga dikenal sebagai terapi perilaku kognitif atau pelatihan relaksasi. dan juga sering dikombinasikan dengan obat-obatan, terutama antidepresan.

Beberapa bentuk terapi kognitif untuk depresi dan kecemasan biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita hamil atau orang dengan cacat fisik atau penyakit. Karena terkadang sulit untuk mengidentifikasi penyebab depresi, terapi perilaku adalah bentuk pengobatan yang direkomendasikan. Namun, tidak ada keraguan bahwa terapi perilaku kognitif untuk depresi adalah alat yang sangat ampuh untuk mengobati depresi dan kecemasan, karena mampu membantu membawa perubahan jangka panjang dalam kehidupan penderita dan keluarganya.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *