Bagaimana Anda Menyingkirkan Cacing kremi?

Bagaimana Anda Menyingkirkan Cacing kremi?

Feb 7, 2022 Blog by Andre Huyok

Last Updated on 17.02.2022 by Andre Huyok

Salah satu pertanyaan terpenting yang harus ditanyakan orang tua adalah bagaimana Anda menyingkirkan cacing kremi? Gejala cacing kremi seringkali cukup menyakitkan, terutama pada anak-anak. Seorang anak bahkan mungkin menggaruk pantatnya untuk mengetahui apakah mereka menderita cacing kremi. Gejalanya tidak terlalu serius dan dapat diobati di rumah. Namun, jika Anda mencurigai anak Anda terkena cacingan, Anda harus mencari bantuan medis sesegera mungkin.

Untuk mengidentifikasi cacing kremi, Anda harus mengunjungi dokter. Seorang dokter dapat menentukan keberadaan telur dan cacing. Anda juga dapat melakukan tes pita, yang memungkinkan Anda memeriksa telur untuk cacing kremi. Telur cacing kremi menempel pada selotip, jadi Anda harus melakukannya tiga kali sehari. Setelah Anda memastikan bahwa anak Anda terinfeksi, Anda harus segera menghubungi dokter.

Cara terbaik untuk menyembuhkan cacing kremi adalah mengunjungi dokter untuk mendiagnosis dan mengobati infeksi anak Anda. Anda dapat menggunakan obat bebas dan resep untuk menghilangkan cacing kremi. Perawatan untuk cacing kremi sederhana dan mudah dilakukan di rumah. Selain mengunjungi dokter, Anda juga dapat melakukan pengobatan rumahan sendiri. Bawang putih telah terbukti dapat membunuh telur cacing kremi dan tersedia secara luas. Anda bisa mengoleskan bawang putih secara topikal ke area yang terkena dan menelannya. Atau, Anda bisa makan bawang putih sendiri.

Anda dapat mulai merawat anak Anda dengan menggunakan obat yang mengandung obat khusus untuk cacing kremi. Tisu Clorox efektif untuk menghilangkan telur cacing kremi, tetapi Anda harus menghindari mengocok pakaian dan sprei Anda sampai gejala anak Anda mereda. Obat ini dianjurkan selama dua hingga tiga minggu, tetapi jika anak Anda masih menderita cacing kremi setelah waktu ini, Anda harus segera mengunjungi dokter.

Jika anak Anda menderita cacing kremi, Anda harus segera berhenti menggigit kuku dan mengisap ibu jari. Selain itu, Anda harus mandi setiap hari dan menyedot debu seminggu sekali. Infeksi dapat hilang setelah tiga hari, tetapi telur masih dapat menginfeksi orang lain selama beberapa minggu setelah pemulihan. Anda harus menemui dokter jika Anda mencurigai anak Anda menderita cacing kremi. Dokter akan meresepkan obat terbaik untuk anak Anda.

Anda harus menggunakan tes pita setiap pagi untuk melihat apakah Anda menderita cacing kremi. Menggunakan selotip transparan pada anus akan membantu mengumpulkan telur cacing kremi. Jika telur terlihat, mereka harus diperiksa di bawah mikroskop. Jika anak Anda mengalami infeksi, Anda harus segera menghubungi dokter. Jika Anda tidak yakin, itu bisa menjadi tanda kondisi medis lain.

Langkah pertama dalam mengobati cacing kremi adalah berhenti menggigit kuku dan mengisap jempol. Dokter akan dapat mengidentifikasi telur dan cacing yang ada di dalam tubuh. Menggunakan kapsul Bactenormin untuk menghilangkan telur cacing kremi juga merupakan cara terbaik untuk mengobati penyakit ini. Anda juga harus berhati-hati untuk tidak mengocok pakaian atau tempat tidur, karena dapat mengandung telur dari parasit lain.

Jika Anda telah didiagnosis menderita cacing kremi, Anda harus menemui dokter untuk memastikan gejala yang Anda alami bukanlah gejala yang lebih serius. Anda juga harus mencuci seprai dan pakaian dalam secara terpisah, karena telur dapat bertahan hidup di luar tubuh selama dua hingga tiga minggu. Jika Anda sudah terinfeksi, yang terbaik adalah mencuci barang-barang yang terkontaminasi secara teratur dan sering mengganti piyama Anda.

Setelah cacing kremi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah membersihkan area yang terkena. Selain mencuci pakaian dengan air panas, Anda juga harus menjaga tangan tetap bersih dan kering. Telur cacing kremi dapat bertahan hingga dua minggu, jadi penting untuk membersihkannya sesering mungkin. Jika Anda masih khawatir, Anda harus menghubungi dokter Anda. Jika Anda masih memiliki gejala, jangan abaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *