Apa Faktor Risiko Paling Penting?

Apa Faktor Risiko Paling Penting?

Des 8, 2020 Blog by Andre Huyok

Definisi faktor risiko sudah ada sejak lama.

Apa Faktor Risiko Paling Penting? tinggi untuk terkena

Dalam kesehatan dan pengobatan modern, faktor risiko adalah faktor apa pun yang dapat meningkatkan risiko penyakit atau gangguan. Faktor risiko juga biasa digunakan sebagai istilah umum, karena kurangnya sinkronisasi antar disiplin ilmu, terutama dalam arti medis yang lebih umum diterima.

Ada dua klasifikasi besar faktor risiko. Salah satunya dikenal sebagai faktor risiko lingkungan. Ini termasuk apapun yang ada di lingkungan atau yang mungkin ada di lingkungan tersebut, seperti merokok misalnya. Di sisi lain, faktor risiko biologis meliputi penyakit keturunan dan lingkungan yang memengaruhi tubuh, serta racun imunologis dan lingkungan. Juga dimungkinkan untuk mengkategorikan faktor risiko berdasarkan proses yang terlibat, seperti paparan radiasi atau bahan kimia.

Faktor risiko bisa baik atau buruk. Misalnya, merokok merupakan faktor risiko yang baik untuk kanker paru-paru. Namun, ini juga bisa dianggap sebagai faktor risiko negatif, karena kanker paru-paru terkadang bisa diakibatkan oleh terlalu banyak merokok. Demikian pula, paparan bahan kimia yang berlebihan, seperti merkuri, dapat dikategorikan sebagai faktor risiko yang baik, karena menurunkan kemungkinan mengembangkan penyakit yang terkait dengannya. Namun paparan racun yang berlebihan dapat digolongkan sebagai faktor risiko buruk, karena dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit, seperti kanker, akibat paparan.

Dua faktor penting lainnya tentang faktor risiko terkait dengan seberapa besar risiko yang ada dan pengaruh faktor risiko tersebut. Misalnya, semakin besar tingkat risiko suatu faktor, semakin meningkatkan risiko penyakit atau gangguan.

Salah satu hal pertama yang harus Anda ketahui tentang faktor risiko adalah bahwa faktor-faktor tersebut tidak mengubah cara suatu penyakit berperilaku, sehingga tidak dapat memprediksi penyakit atau kelainan apa yang akan terjadi. Misalnya, jika ada banyak wanita perokok dalam suatu kelompok kesehatan dan sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ada penurunan kejadian kanker ovarium dalam kelompok ini, Anda tidak dapat berasumsi bahwa semua wanita dalam kelompok tersebut akan mengembangkan kanker ovarium. Jika Anda tidak mengenal wanita dalam grup, dan hanya kerabat mereka, sulit untuk memprediksi kesehatan dan risikonya di masa depan.

Apa Faktor Risiko Paling Penting? kelainan, sehingga

Misalnya, jika seorang wanita menderita kanker ovarium pada salah satu dari empat saudara perempuannya dan saudara perempuannya juga bebas dari kanker ovarium, maka tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam risikonya.

Faktor resiko juga tidak bisa memprediksi seseorang akan terkena penyakit atau tidak. Misalnya, jika faktor risiko ditemukan ada, tetapi tidak terkait dengan suatu penyakit atau gangguan, tidak dapat dikatakan secara pasti apakah orang tersebut akan terkena penyakit atau kelainan, sehingga tidak dapat memprediksi kemungkinan mengembangkan suatu penyakit. atau gangguan.

Aspek lain dari faktor risiko adalah bahwa mereka dapat berubah seiring waktu. Misalnya, dalam dekade terakhir, beberapa faktor menjadi kurang penting. Faktor lain, seperti merokok, misalnya, sudah menjadi hal yang lumrah. Jadi, faktor risiko bisa menjadi lebih penting karena orang cenderung lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkannya sekarang daripada sebelumnya, dan bahkan jika mereka mendapatkannya, mereka jarang berakibat fatal.

Singkatnya, faktor risiko bukan hanya cara untuk mengkategorikan risiko, tetapi juga memiliki informasi penting tentang penyakit. Dan ketika faktor risiko dipelajari, mereka dapat memberi tahu kita banyak hal tentang perjalanan penyakit, dan tentang bagaimana seseorang akan bereaksi terhadap pengobatan.

Faktor risiko pertama, yang paling penting untuk dipikirkan, adalah usia. Faktor risiko diketahui meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, bagi siapa pun, dia mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit atau kelainan pada suatu saat dalam hidupnya. Faktor risiko juga dapat meningkat seiring bertambahnya usia jika seseorang mengalami obesitas atau kekurangan berat badan.

Namun, faktor risiko lainnya dapat menurun seiring waktu. Misalnya, wanita yang merokok mengurangi risiko terkena kanker ovarium setelah hamil. Beberapa faktor risiko, seperti obesitas, dapat menurun seiring waktu, karena orang menjadi lebih sehat dan gemuk. Selain itu, pria yang aktif secara fisik dapat mengurangi risiko terkena penyakit jenis ini, karena olahraga membuat mereka lebih sehat.

Beberapa faktor risiko, seperti pola makan, juga menurun seiring waktu. Oleh karena itu, seseorang dengan risiko tinggi mengidap kanker dan kondisi kronis lainnya dapat menurunkan risiko penyakitnya dengan mengikuti pola makan yang sehat, dengan berolahraga secara teratur, atau dengan menghindari makanan dan obat-obatan tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *